Setiap anak memiliki pola belajar dan berpikir yang berbeda. Beberapa dari mereka lebih sulit untuk mengikuti instruksi yang kita berikan sebagai orang tua.
Berikut cara agar anak menjadi lebih mudah mengikuti instruksi.
1. Beri Instruksi Sebagai Perintah, Bukan Permintaan
Beberapa orang tua memberi instruksi dalam bentuk pertanyaan. “Boleh gak bukunya ditaruh di lemari?” Anak kita dapat melihat ini sebagai sebuah pilihan. Mereka bisa melakukannya atau tidak melakukannya.
Kita dapat gunakan kalimat perintah seperti “Ayo bantu Ayah pindahkan tumpukan majalah itu nak!” ini mendorong instruksi kita sebagai sebuah keharusan yang jelas.
2. Kurangi Pengalih Perhatian
Akan sulit bagi anak untuk mengikuti arahan kita jika mereka sedang bermain atau menonton sesuatu. Kurangi segala bentuk pengalih perhatian sebelum kita memberikan instruksi.
Misalnya kita dapat mematikan TV, menyuruhnya meletakkan buku yang sedang dibaca, atau menyimpan mainannya dulu. Pastikan mereka memperhatikan kita.
Jangan lupa memberikan anak kita perhatian penuh saat ketika memberikan instruksi. Karena ini menunjukkan pada mereka kalau yang ingin kita sampaikan merupakan sesuatu yang penting.
3. Gunakan Jeda Waktu Saat Berbicara
Jeda waktu selama 2-4 detik diantara kalimat instruksi dapat membuat anak lebih mudah memproses apa yang kita katakan. Mereka jadi dapat merespon lebih baik informasi yang kita berikan.
Jika anak masih kebingungan menangkap apa yang kita instruksikan, kita dapat mengulangi kalimat pernyataan tadi.
Sangat mudah bagi kita untuk merasa jengkel saat instruksi kita tidak dipahami pertama kali setelah didengar. Disini kita perlu bersabar. Jika perlu pelankan suara kita, tidak perlu meninggikan nada atau volume suara.
Baca juga : Mengenali Ciri Anak Terlambat Bicara dan Cara Agar Lebih Cepat Bicara
4. Minta Perhatiannya
Memberikan arahan ketika anak sedang tidak konsentrasi sebenarnya bagian dari kesalahan kita. Untuk mengatasi ini, kita bisa memberikan arahan verbal awal untuk meminta perhatiannya dulu.
Gunakan kalimat seperti, “Tolong lihat Mama dulu.” Tidak semua anak-anak cepat memahami bahasa tubuh atau non-verbal. Jadi gunakan kalimat meminta perhatian yang jelas dapat menjadi awal mula mendapatkan konsentrasinya.
5. Tanyakan Apakah Mereka Mengerti
Kita dapat mengecek apakah anak kita sudah mengerti instruksi setelah kita berikan. Tanyakan apakah mereka dapat mengulangi kalimat arahan kita. Atau berikan kebebasan untuk mengulangi instruksi kita dengan kalimat mereka sendiri.
Hal ini dapat membantu kita mengerti apakah mereka salah paham dengan instruksi kita. Tanyakan dengan halus, bukan dalam mode interogasi dan menekan.
6. Berikan Instruksi Yang Spesifik dan Berurut
Kadang kita bingung kenapa anak tidak mengikuti arahan seperti merapikan kamar. Atau mereka merasa instruksi yang kita berikan terlalu sulit untuk dilakukan. Padahal ternyata mereka hanya bingung untuk memulainya dari mana.
Dengan memberikan instruksi yang lebih spesifik, kita memecah aktivitas menjadi lebih sederhana dan mudah untuk dicapai. Arahan seperti, “Taruh seprai di tempat cucian, ambil mainan di lantai, kemudian sapu kamar,” mempermudah anak kita mencerna.
Ada baiknya juga jika kita memberi nomor pada langkah-langkah instruksi kita. “Pertama…, kedua kamu coba…., lalu ketiga kami…”. Nanti semakin lama dia akan mengerti dengan sendirinya apa yang harus dilakukan.
7. Gunakan Petunjuk Visual
Pada umumnya orang lebih mudah memperoses informasi yang diberikan secara visual. Seperti yang banyak orang bilang, satu gambar mengandung seribu kata. Dan ini dapat membantu beberapa anak yang kesulitan memproses informasi verbal.
Contohnya seperti, “Tolong rapikan tempat tidurmu seperti tempat tidur Bunda.” Mereka jadi dapat melihat contoh visual hasil akhir yang diharapkan.
Menghadapi anak-anak memang menguji kesabaran kita sebagai orang tua dan sebagai individu. Dengan mencoba memahami anak kita, dengan sendirinya membantu mereka memahami kita dan mengikuti instruksi yang kita berikan.
Selamat mencoba!
- 6 Jenis Terapi Yang Dapat Membantu Perkembangan Anak Autisme - April 2, 2020
- Menjaga Pertumbuhan Anak Dengan Berat Badan Lahir Rendah - Maret 22, 2020
- Cara Mengatasi Anak Hiperaktif Secara Efektif Tanpa Pusing - Maret 17, 2020