Dua Jenis Pujian
Ada dua jenis pujian utama: pujian pribadi dan pujian berbasis upaya. Pujian pribadi menyoroti kemampuan alami anak Anda, seperti kecerdasannya atau bakatnya bermain piano. Ini adalah jenis pujian yang sering digunakan orang tua untuk mengungkapkan kasih sayang. Misalnya, Anda mungkin berkata kepada anak Anda, “Kamu penari yang berbakat” atau “Suara bernyanyi kamu sangat indah.” Tapi hati-hati dengan pujian seperti ini. Ini sebenarnya bisa merusak kepercayaan diri anak Anda. Cara memberi pujian yang sifatnya pribadi cenderung berfokus pada bakat yang dimiliki anak Anda sejak lahir. Jika dia yakin dia sudah memiliki kemampuan tertentu, dia mungkin berpikir dia tidak memiliki kemampuan untuk meningkatkan di bidang lain. Pujian pribadi dapat membuat anak-anak kurang mau mengambil risiko mencoba hal-hal baru karena takut betapa sedikitnya bakat yang mereka miliki. Lebih baik fokus pada usahanya. Pujian berbasis usaha menekankan apa yang dapat dia kontrol, seperti berapa banyak waktu yang dihabiskannya pada suatu karya seni atau cara berpikir seperti apa yang dia gunakan untuk menyelesaikannya. Itulah sebabnya pujian berdasarkan upaya seperti “Mama sangat terkesan dengan betapa rajinnya kamu mengerjakan PR matematika mu” akan lebih memberdayakan daripada “Wow, kamu pandai matematika!”Pentingnya Memberi Pujian Berbasis Upaya
Anak-anak dengan gangguan belajar dan perhatian perlu diingatkan bahwa proses bekerja menuju tujuan sama pentingnya dengan mencapai tujuan. Anak Anda mungkin perlu mencoba beberapa cara berbeda sebelum ia berhasil menyelesaikan tugas. Itu alasan lain mengapa pujian berbasis usaha adalah ide yang baik untuk jangka panjang. Cari peluang untuk memuji cara anak Anda mengerjakan suatu tugas daripada hasil akhirnya, yang mungkin tidak sesuai dengan harapan. Pujian berbasis upaya membantu Anda memberi tahu anak bahwa Anda tidak hanya menghargai kepribadian dia, tetapi juga menghargai kesediaannya untuk mengambil risiko dan tekadnya untuk bekerja menuju tujuannya. Misalnya, katakanlah tujuan anak Anda adalah pergi ke sekolah tepat waktu. Ada langkah-langkah kecil di sepanjang jalan: bangun, menyikat giginya, berpakaian dan menyiapkan tas punggungnya. Dengan mengenali langkah-langkah yang dilakukan anak Anda dengan baik, Anda dapat membantunya melihat bahwa ia mampu mencapai tujuan keseluruhan. Anda juga dapat menunjukkan kepadanya bahwa ia dapat mencapainya melalui upaya dan perencanaan.Komponen Penting Pujian Berbasis Upaya
Cara memberi pujian berbasis upaya dapat menjadi cara yang bagus untuk memotivasi anak Anda. Untuk memaksimalkan efektivitasnya, pastikan untuk memasukkan hal-hal ini: Ketulusan: “Terima kasih atas waktu yang kamu habiskan untuk membuat kue ini” lebih baik daripada “Ini adalah kue paling lezat yang pernah saya rasakan!” Pujian yang tulus dapat membuat anak Anda bertanya-tanya apakah Anda pikir dia tidak mampu melakukan apa pun lebih baik. Pujian yang berlebihan (overpraising) juga bisa membuatnya bertanya-tanya apakah Anda tidak tahu seperti apa rasanya kue yang benar-benar enak. Spesifik: “Saya suka kamu memeriksa ulang semua soal matematika tadi” lebih baik daripada “PR yang kamu kerjakan hasilnya baik sekali.” Pujian deskriptif yang baik menghilangkan dugaan dari apa yang Anda puji. Ini dapat membantu memperkuat perilaku positif yang Anda inginkan untuk si anak mengulanginya. Standar realistis: “Cara menggambar mu benar-benar cocok — apa kamu menggunakan cara baru dalam lukisan ini?” Lebih baik daripada “Ini adalah lukisan yang sangat indah. Suatu hari nanti kamu akan jadi pelukis hebat!” Cobalah untuk memuji upaya anak Anda dengan cara yang menekankan pertumbuhan dan belajar dari kesalahan. Ini dapat membantu menghindari terlalu banyak tekanan padanya untuk berhasil di masa depan.Apa yang Harus Diperhatikan
Pujian berdasarkan upaya adalah yang paling membantu ketika memberi tahu anak Anda apa yang dia lakukan dengan baik dibandingkan dengan bakatnya sendiri. Dan juga bukan membandingkan dengan orang lain. Pujian yang berfokus pada mengungguli teman sebaya dapat akhirnya mengurangi motivasi anak Anda, terutama jika ia berhenti menjadi yang terbaik dan teratas. Itu sebabnya mengatakan “Aku suka caramu menyiapkan pakaian mu pagi ini” lebih memberdayakan daripada “Kamu pintar! Kamu sudah siap sebelum kakakmu siap. ”Latest posts by Gheantisa Sagita Zuels, SST.OT (see all)
- Perbedaan Motorik Halus dan Motorik Kasar, Pentingnya Keterampilan Ini Bagi Anak - April 22, 2020
- 6 Jenis Terapi Yang Dapat Membantu Perkembangan Anak Autisme - April 2, 2020
- Menjaga Pertumbuhan Anak Dengan Berat Badan Lahir Rendah - Maret 22, 2020