Rasa percaya diri adalah fondasi penting bagi perkembangan psikologis anak. Namun, tahukah Anda bahwa respons dan kebiasaan kita sehari-hari sebagai orang tua justru bisa menjadi pemicu utama yang membuat si kecil tumbuh menjadi penakut, mudah minder, dan sulit percaya pada kemampuannya sendiri?
Pusat Terapi Bermain menyoroti bagaimana interaksi yang diterima anak, terutama dari orang terdekat, sangat memengaruhi keyakinan diri mereka. Anak yang mendapatkan respons positif akan merasa aman untuk mencoba hal baru, sementara respons negatif menanamkan keyakinan bahwa dirinya tidak mampu.
Berikut adalah empat respons orang tua yang tanpa sadar dapat merusak rasa percaya diri anak:
- Melarang Anak dengan Berlebihan (Over-Prohibiting)
Orang tua sering kali melarang anak dengan alasan khawatir mereka akan celaka. Frasa seperti, “Aduh, jangan lari-lari nanti kamu jatuh! Sini!” mungkin bertujuan melindungi, tetapi respons ini dapat menanamkan rasa takut dalam diri anak.
Dampaknya: Melarang berlebihan membuat anak takut mencoba berbagai hal baru, padahal mencoba adalah cara utama mereka belajar tentang batasan dan kemampuan diri.
- Mengkritik Hasil Usaha Anak Terus-menerus
Ketika anak menunjukkan hasil karyanya atau melakukan sebuah tugas, mengkritik secara negatif akan sangat menjatuhkan. Respons seperti, “Ih, kok jelek sih Dek? Bukannya kamu bisa bikin bagus, ya? Nanti jelek loh nilainya,” menciptakan kesan bahwa hasil anak tidak pernah cukup baik.
Dampaknya: Kritik negatif menanamkan keyakinan bahwa dirinya itu tidak mampu. Anak akan selalu merasa cemas dan ragu sebelum bertindak karena takut hasilnya akan dinilai buruk.
- Membandingkan dengan Anak Lain
Ini adalah kesalahan umum yang dilakukan orang tua. Perbandingan, seperti, “Kok kamu tulisannya berantakan gini sih? Lihat tuh si Raya, tulisannya rapi banget kayak diketik. Kamu enggak bisa kayak dia,” bertujuan untuk memberi contoh atau motivasi. Namun, faktanya berbeda.
Dampaknya: Respons membandingkan membuat anak merasa tidak cukup baik dan selalu merasa kurang. Hal ini membunuh harga diri mereka dan memicu kecemburuan, bukan semangat untuk belajar.
- Tidak Memberi Kesempatan Anak untuk Mencoba (Over-Helping)
Banyak orang tua seringkali membantu terlalu cepat, misalnya dengan berkata, “Oke, bisa nggak? Kita udah telat loh Dek. Sini sini, Mama aja makaiin ya sepatunya,”. Tujuannya mungkin untuk lebih praktis dan menghemat waktu, tetapi kebiasaan ini berbahaya.
Dampaknya: Terlalu cepat membantu membuat si kecil sulit mandiri dan memiliki kemampuan problem solving yang kurang berkembang. Mereka selalu membutuhkan bantuan orang lain saat dihadapkan pada tantangan baru.
Solusi: Cara Mengubah Pola Asuh untuk Membangun Kepercayaan Diri Anak
Dampak dari pola respons negatif ini bisa sangat serius, memengaruhi prestasi akademik, pertemanan, kemampuan mengambil keputusan, hingga kesehatan mental ketika dewasa.
Kabar baiknya, rasa percaya diri bisa dilatih. Kunci utamanya adalah mengubah fokus respons Anda:
Fokus pada Usaha, Bukan Hasilnya
Berikan apresiasi atas usaha yang sudah dilakukan anak, terlepas dari sempurna atau tidaknya hasilnya. Ucapkan, “Mama senang lho, kamu sudah berusaha keras menyelesaikan gambarnya,” daripada hanya memuji hasil akhir.
Beri Anak Kesempatan Mencoba dan Mengambil Risiko Sehat
Biarkan anak mencoba melakukan tugasnya sendiri, meskipun terkadang mereka salah. Hindari membandingkan dan lebih banyak berikan dukungan positif. Dengan bermain dan mencoba, anak akan menemukan bahwa dirinya mampu—inilah fondasi penting untuk rasa percaya diri yang sehat.
Jika Anda merasa pola asuh sudah terlanjur merusak rasa percaya diri si kecil, seringkali bukan hanya anak yang perlu menjalani terapi, tetapi pola didik orang tua juga harus diubah. Anda bisa mencari solusi pendampingan anak melalui metode yang menyenangkan dan efektif.
Untuk bantuan profesional dalam mendampingi si kecil melalui tantangan perilaku dan membangun kepercayaan diri, konsultasikan dengan para ahli di Pusat Terapi Bermain.
Segera hubungi Pusat Terapi Bermain untuk konsultasi dan jadwalkan sesi terapi bagi anak Anda.
Cari tahu kenapa Si kecil sulit konsentrasi & fokus di sekolah!
Hubungi Kami:
Grand Depok City: 0813-1339-3636
Dukung tumbuh kembang optimal anak dengan terapi yang tepat!
#TerapiOkupasi #AnakBerkebutuhanKhusus #Autisme #ADHD #TerapiAnak #KemandirianAnak







Comments are closed