Speech delay atau keterlambatan bicara adalah kondisi di mana kemampuan bahasa anak tidak berkembang sesuai usianya. Sebagai orang tua, penting untuk mengenali tanda-tandanya agar bisa memberikan intervensi dini, seperti terapi wicara. Lalu, kapan seorang anak dikatakan mengalami speech delay? Simak penjelasannya berikut ini.
Tahapan Perkembangan Bicara Anak
Setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, namun secara umum, berikut tahapan bicara yang dianggap normal:
- Usia 6-12 Bulan
- Mulai mengoceh (“ba-ba”, “ma-ma”).
- Merespons suara atau nama sendiri.
- Usia 12-18 Bulan
- Mengucapkan 3-5 kata sederhana (contoh: “mama”, “papa”, “susu”).
- Menunjuk benda yang diinginkan.
- Usia 18-24 Bulan
- Memiliki kosakata 20-50 kata.
- Mulai menggabungkan 2 kata (“mau minum”, “mama pulang”).
- Usia 2-3 Tahun
- Bisa merangkai 3-4 kata dalam kalimat sederhana.
- Orang lain dapat memahami sekitar 50-75% ucapannya.
- Usia 3-4 Tahun
- Sudah bercerita dengan kalimat lebih panjang.
- Pengucapan lebih jelas dan mudah dimengerti.
Jika anak tidak mencapai tahapan ini sesuai usianya, mungkin ia mengalami speech delay.
Tanda-Tanda Speech Delay yang Perlu Diwaspadai
Beberapa tanda yang menunjukkan anak mungkin mengalami keterlambatan bicara:
✅ Usia 12 Bulan
- Tidak mengoceh atau meniru suara.
- Tidak merespons saat dipanggil namanya.
✅ Usia 18 Bulan
- Tidak bisa mengucapkan kata sederhana seperti “mama” atau “papa”.
- Lebih sering menggunakan gerakan daripada kata-kata.
✅ Usia 2 Tahun
- Kosakata kurang dari 20 kata.
- Tidak bisa menggabungkan 2 kata (“minum susu”, “mau main”).
✅ Usia 3 Tahun
- Sulit dipahami oleh orang yang tidak sering bersamanya.
- Tidak bisa membentuk kalimat pendek.
Jika anak menunjukkan tanda-tanda di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter anak atau ahli terapi wicara untuk evaluasi lebih lanjut.
Penyebab Speech Delay pada Anak
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan bicara:
- Gangguan Pendengaran → Anak sulit meniru kata karena tidak mendengar dengan jelas.
- Gangguan Neurologis → Seperti autisme atau cerebral palsy.
- Kurang Stimulasi → Lingkungan yang tidak mendukung perkembangan bahasa.
- Masalah Oral-Motor → Kesulitan menggerakkan bibir, lidah, atau rahang untuk berbicara.
Kapan Harus Membawa Anak ke Terapi Wicara?
Jika anak menunjukkan tanda-tanda speech delay, terapi wicara bisa menjadi solusi. Terapi ini membantu anak:
- Meningkatkan kosakata
- Melatih pengucapan yang benar
- Mengembangkan kemampuan komunikasi
Intervensi dini sangat penting karena otak anak masih sangat plastis (mudah beradaptasi) di usia emas (0-5 tahun).
🔹 Rekomendasi:
Kunjungi PusatTerapiBermain.com untuk konsultasi dengan ahli terapi wicara berpengalaman.
Kesimpulan
Anak dikatakan speech delay jika kemampuan bicaranya tidak sesuai dengan tahapan usianya. Jika orang tua melihat tanda-tanda keterlambatan, sebaiknya segera konsultasikan ke profesional untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Terapi wicara bisa menjadi solusi efektif untuk membantu anak berbicara lebih lancar. Kunjungi PusatTerapiBermain.com untuk informasi lebih lanjut!
#SpeechDelay #TerapiWicara #TumbuhKembangAnak #KeterlambatanBicara
- Terapi Okupasi pada Anak: Bantu Anak Menjadi Lebih Mandiri - Agustus 19, 2025
- Menangani Anak ADHD dengan Terapi Bermain yang Efektif - Agustus 19, 2025
- Kenali Disleksia Sejak Dini: Pentingnya Pemahaman dan Dukungan Orangtua untuk Masa Depan Anak - Agustus 19, 2025